alorpos.com—PADA puncak perayaan sekaligus memaknai Hari Ulang Tahun Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kabupaten Alor ke-65 pada 22 Desember 2023, PT.Bank Pembangnan Daerah NTT Kantor Cabang Kalabahi berbagi kasih dalam bentuk bantuan uang sebesar Rp 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah), sebagai wujud kepedulian dalam mengatasi persoalan stunting (balita dengan gangguan pertumbuhan akibat kurang nutrisi) di Kabupaten Alor.
Pantauan media ini, Bantuan Peduli Stunting dari Bank NTT Cabang Kalabahi itu diserahkan oleh Komisaris Utama (Komut) Bank NTT, Juvenile Jodjana kepada Penjabat Bupati Alor, Dr.Drs.Zeth Soni Libing,M.Si., usai Upacara HUT Provinsi NTT, HUT Kabupaten Alor, Hari Ibu dan Hari Kesetiakawanan Nasional, Jumad (22/12/2023) di halaman Kantor Bupati Alor, kawasan Batunirwala Kalabahi.
Setelah menerima bantuan dimaksud, Pj.Bupati Alor, Zeth Soni Libing menjawab wartawan menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT yang telah memberikan CSR berupa uang Rp 50 Juta untuk penanganan stunting.
“Tentu saja uang itu kami gunakan untuk makanan tambahan bagi anak-anak stunting, pembinaan bagi ibu-ibu hamil, dan berbagai kegiatan lainnya yang mendukung penanganan stunting. Termasuk juga soal rumah, sanitasi, air bersih, juga soal penyuluhan bagi masyarakat di desa-desa,”tandas Libing.
Soal wilayah sasaran penerima bantuan dimaksud, mantan Penjabat Bupati Manggarai-Flores ini menekankan bahwa akan menyasar di wilayah-wilayah atau kecamatan-kecamatan yang angka stuntingnya paling tinggi.

“Itu menjadi fokus kami dalam penanganannya melalui bantuan dari Bank NTT ini. Kami berharap ke depan, Bank NTT terus memberikan kontribusi bagi pembangunan di NTT ini, termasuk untuk membiayai penanngan kemiskinan ekstrim. Mudah-mudahan tahun depan kalau Bank NTT tetap membantu kami, maka kami mau gunakan itu untuk menangani variabel pembentuk kemisikinan ekstrim. Salah satunya soal perumahan dan sanitasi. Banyak rakyat kami yang tinggal di rumah-rumah yang belum ada lantai semen, masih beratapkan alang-alang, dinding darurat. Maka kami ingin memperbaiki dari aspek itu, salah satu variabel pembentuk kemiskinan ekstrim,”tegas Soni Libing.
Pejabat yang cekatan dalam bertindak dan mengambil keputusan ini optimis bahwa dengan komitmen Pemkab Alor yang kuat, maka bisa menurunkan angka stunting. Menurut Libing, saat ini angka stunting di Alor sebesar 10 persen akan bisa diturunkan menjadi delapan persen, atau bahkan lima persen di Tahun 2024.
“Sekarang ini Posyandu di semua kecamatan, desa/lurah, kami aktifkan dan optimalkan dalam bekerja untuk penanganan stunting. Semua camat, kepala desa ikut terlibat langsung dalam penanganan stunting. Ikut dan terlibat aktif dalam kegiatan Posyandu. Itulah cara kami untuk terus mensosialisasikan agar masyarakat kami hidup sehat dan bersih, serta mengkonsumsi makanan dengan nutrisi yang baik,”pungkas Libing.
Sebelumnya Komisaris Utama Bank NTT, Juvenile Jodjana kepada wartawan menyampaikan Selamat Ulang Tahun ke-65 untuk Provinsi NTT dan Kabupaten Alor. Dia berharap di tahun-tahun berikutnya, NTT (dan Alor) bisa lebih baik lagi, khususnya hal-hal yang menjadi prioritas untuk dituntaskan, antara lain masalah stunting.

“Di Nusa Tenggara Timur ini, stunting menjadi isu yang cukup menjadi atensi (perhatian) kita semua. Dan tentunya Bank NTT sebagai Bank Pembangunan Daerah, wajib untuk melakukan program-program, bagaimana membantu pemerintah daerah propinsi maupun kabupaten, untuk memberi kontribusi terhadap penanganan stunting. Salah satu yang kita lakukan adalah memberikan CSR (Corporate Social Responsibility/ tanggungjawab sosial perusahaan) prioritas yakni untuk mengatasi masalah stunting pada Tahun 2023 ini,”tegas Juve, demikian panggilan akrab salah satu putra terbaik Nusa Kenari ini.
Di tahun-tahun mendatang, lanjut Juve, akan dilanjutkan karena ia berpendapat bahwa stunting itu persoalan serius menyangkut generasi masa depan negara dan daerah ini, sehingga harus menjadi prioritas untuk dituntaskan. Anak dari salah satu taipan Alor, Enton Jodjana ini menyadari bahwa nilai bantuan dari Bank NTT Cabang Kalabahi yang baru saja diserahkannya itu tak seberapa, tetapi yang terpenting adalah ketulusan dari Bank NTT.
Menurut Juve, walapun Bank NTT saat ini juga punya tantangan yang berbeda, tetapi bantuan yang ada diharapkannya dapat berkontribusi dalam mengentaskan stunting di Alor.
“Beberapa hari lalu saya sudah bertemu pa penjabat (Penjabat Bupati Alor, Zet Soni Libing) juga, untuk membuat program tahun depan, sehingga kita mungkin bagaimana membantu penanganan kemiskinan pula, terutama kemiskinan ekstrim,”tandas Juve.
Ia mencontohkan, Bank NTT bisa memberikan CSR untuk (pembangunan) rumah-rumah masyarakat yang sangat miskin atau kemiskinan ekstrim.
“Kita bisa menyumbang dalam bentuk seng dan semen. Kita sudah komit untuk melakukan itu di Tahun 2024. Kalau bantuan untuk UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) sudah menjadi bagian dari aktivitas tahunan Bank NTT selama ini, sehingga itu tidak menjadi fokus lagi karena sudah menjadi kewajiban Bank NTT. Kita punya binaan-binaan UMKM yang terus kita bantu untuk mempromosikan produk-produk mereka,”ujar Juve.

Sementara itu Pemimpin Bank NTT Cabang Kalabahi, Glaanthyano S.R.Ndoen menjawab wartawan, bahwa teknis penyaluran bantuan sebesar Rp 50 Juta untuk peduli stunting tersebut sudah menjadi ranah Pemerintah Kabupaten Alor melalui instansi terkait.
“Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Pemda Kabupaten Alor dan nanti Pemda Alor yang menentukan ke wilayah mana yang menjadi sasaran pendistribusian bantuan tersebut. Seperi dikatakan pa Komisaris Utama Bank NTT tadi, bahwa kami berkomitmen untuk berkontribusi dalam menuntaskan stunting di Alor. Bank NTT di seluruh cabang melakukan itu di daerah masing-masing untuk mengatasi stunting,”jelas Ndoen. (ap/linuskia)