MANAJEMEN PT.Bank Pembangunan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT tak hanya mengutamakan laba semata, tetapi juga punya tanggung jawab terhadap setiap fenomena sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Salah satunya terkait penanganan anak stunting atau anak-anak Balita yang punya masalah tumbuh kembang. Buktinya, saat moment Valentine Day yang lasim disebut sebagai Hari Kasih Sayang yang jatuh pada setiap 14 Februari, Pemimpin Bank NTT Cabang Kalabahi, Kabupaten Alor, Vinsen R.Sulu didampingi Wakil Pinca dan sejumlah staf berbagi kasih dengan anak-anak stunting di Kecamatan Alor Barat Daya.
Pantauan alorpos.com, Vinsen Sulu bersama sejumlah stafnya berkunjung ke Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Alor Barat Daya di Moru, Selasa (14/2/2023) sekitar pukul 10.15 Wita. Mereka disambut Kapolsek Alor Barat Daya, Iptu Jeane Sakalla dan anggotanya. Nampak hadir pula sekitar 36 anak balita bersama orang tuanya.
Kapolsek Abad, Iptu Jeane Sakalla yang sejak awal bertugas sangat peduli dengan upaya mengatasi stunting ini sangat berteRima kasih kepada pihak Bank NTT Cabang Kalabahi. Jeane mengisahkan bahwa sejak awal dilantik sebagai Kapolsek Alor Barat Daya pada 28 Maret 2022, dia memulai kegiatan yaNg berkaitan dengan literasi yakni menyiapkan pojok baca, dan upaya pengentasan stunting.
“Kami berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Moru, dan mendapatkan data bahwa anak-anak stunting di Kecamatan Alor Barat Daya ini ada 294 anak, yang tersebar di beberapa desa,”ungkap Kapolsek wanita pertama di wilayah hukum Polres Alor ini.
Mengetahui jumlah anak stunting yang banyak, Iptu Jeane Sakalla tergerak hatinya untuk berbuat sesuatu untuk membantu. Karena masalah jarak tempat tinggal anak-anak stunting dengan Mapolsek Abad yang jauh, maka hanya 16 anak yang bisa mengakses pelayanan gizi dalam rangka mengatasi stunting. Jumlah itu kemudian bertambah menjadi 36 anak stunting yang dilayani Polsek Alor Barat Daya saat ini.
“Dari 36 anak stunting yang kami layani itu, saat ini sudah 32 anak yang dinyatakan telah memenuhi standar gizi. Sedangkan empat anak lainnya ada yang masih stunting, ada yang belum memenuhi standar gizi karena punya penyakit bawaan. Anak-anak ini setiap hari kami berikan makanan tambahan berupa kacang hijau, bubur kelor, telur ayam dan ikan. Kita mulai dari hal-hal kecil, dari lingkungan kecil ini, tetapi kita memberi diri dan peduli, maka ini berdampak sangat besar bagi satu generasi,”tandas Jeane.
Karena itu saudari kandung dari Sekretarris BPBD Kabupaten Alor, John Sakalla,SH ini berterima kasih atas kepedulian dari Bank NTT.
Sementara itu, Pemimpin Bank NTT Cabang Kalabahi, Vinsensius R.Sulu mengatakan bahwa pihaknya datang bertepatan dengan Hari Valentin atau Valentine Day, karena ingin berbagi kasih dengan anak-anak stunting.
“Bahasa sederhananya, hari ini hari kasih sayang. Karena itu, pemimpin kami di kantor pusat (Bank NTT pusat di Kupang), para direktur menggerakan kami, untuk hari ini membagi kasih dengan orang-orang terdekat di sekitar kita yang membutuhkan. Pemimpin kami, para direktur meminta kami untuk lebih peduli kepada anak-anak kita yang mengalami masalah dalam tumbuh kembang mereka, baik secara fisik maupun secara jasmani,”ujar Vinsen.
Sosok humanis ini mengaku telah mendapat informasi bahwa Polsek Alor Darat Daya yang dipimpin Iptu Jeane Sakalla, adalah salah satu pioner, yang mengagas kegiatan pendampingan anak-anak yang mengalami masalah stunting.
“Terima kasih banyak karena ibu (Iptu Jeane Sakalla) juga memperhatikan para ibu hamil. Karena stunting sebenarnya bukan pada saat anak itu lahir dan tumbuh, tetapi sejak terbentuk di dalam rahim ibu. Karena itu, ibu tidak boleh kekurangan gizi, sehingga tumbuh kembang janin, terutama yang berhubungan dengan tumbuh kembang otak anak, bisa lebih baik,”himbau Vinsen.
Menurut Vinsen, bantuan yan diberikan kepada anak-anak bermasalah stunting tersebut merupakan hasil dari patungan dari para karyawan/karyawati Bank NTT Cabang Kalabahi. Nilai bantuan yang diserahkan oleh Pemimpin Cabang (Pinca) Bank NTT Kalabahi, Vinsen R.Sulu kepada anak-anak melalui Kapolsek Abad, Iptu Jeane Sakalla itu sebesar Rp 19.100.000 (sembilan belas juta seratus ribu rupiah). Vinsen berharap, sumbangan tersebut bisa digunakan buat anak-anak dan ibu hamil, sebagaimana mestinya.
Menariknya, Kapolsek Abad, Iptu Jeane Sakalla nampak meminta ijin kepada Pinca Ban NTT Kalabahi, Vinsen Sulu agar pihaknya memanfaatkan dana sumbangan tersebut untuk membuka rekening untuk 36 anak di Bank NTT.
“Dari 36 anak ini, hanya tersisa empat anak yang masih bermasalah stunting, sehingga uang bantuan ini kami mau buka rekening di bank untuk nanti sebagai biaya sekolah. Karena sedikit lagi mereka (anak-anak) mau masuk sekolah,”kata Iptu Jeane.
Nampak Vinsen Sulu memuji Kapolsek Abad itu karena tidak hanya memikirkan gizi perut bagi anak-anak tetapi juga gizi otak. Selanjutnya, Pemimpin Cabang Pembantu Bank NTT di Moru, Suna Kia Ibrahim mulai memproses buku rekening Bank NTT bagi 36 anak. Menurut Iptu Jeane Sakalla, dari jumlah bantuan Bank NTT sebesar Rp 19.100.000 itu dibagi merata kepada 36 anak, sehingga masing-masing mendapat sekitar Rp 530.000
Naomi Dorkas Likamuti sebagai salah satu tenaga yang menyipkan makanan tambahan bagi anak-anak di Mapolsek Alor Barat Daya juga merasa bersyukur atas bantuan Bank NTT. Ia sepakat dana tersebut disimpan di bank atas nama anak-anak penerima sehingga nanti bisa digunakan sebagai biaya sekolah. (ap/linuskia)