alorpos.com_PEMERINTAH Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada puncak kepemimpinan Bupati Alor, Amon Djobo dan (mantan) Wakil Bupati Alor, mendiang Imran Duru, menggelar Expo Alor, Alor Carnaval dan Tujuh Festival sekaligus dalam satu paket berlabel Visit Alor 2023.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ribka Jayati,S.Sos.,M.Si kepada wartawan di ruang kerjanya menjelaskan bahwa Visit Alor 2023 yang akan dimulai pada 13 Juni 2023 ini ada sejumlah event yang digelar secara beruntun, tetapi pembukaannya serempak di arena Expo Alor dan Alor Carnaval di Kalabahi. Event lainnya yakni Festival Alqur’an Tua di Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut, Festival Paralayang di Desa Alor Besar, Festival Tenun Ikat di Desa Ternate Kecamatan Alor Barat Laut, Festival Olang Mansari di Kecamatan Pulau Pura, Festival Dugong di Pantai Wisata Mali Kecamatan Kabola, Festival Balehatel di Kecamatan Alor Tengah Utara, dan Festival Seruput Kopi Alor di Kecamatan Teluk Mutiara.
Expo dan ketujuh festival itu bukan asal dibuat, tetapi merupakan potensi yang dimiliki dengan kekhasan dan pesonannya masing-masing. Sayang kalau moment indah untuk menikmati aneka pesona wisata Nusa Kenari ini Anda lewatkan.
Menurut Ribka Jayati, bahwa pada 13 Juni 2023 itu Launching Visit Alor 2023, sekaligus pembukaan Expo Alor dan Alor Carnaval serta tujuh festival. Ati, demikian sosok peramah ini akrab disapa, menyampaikan jadwal berbagai festival tersbut, yakni; pada 14 Juni berlangsung Fesitval Alqur’an Tua, Festval Tenun Ikat dan Seruput Kopi Alor. Untuk seruput kopi yang mencakup atraksi pengolahan dan minum kopi gratis berlokasi di halaman Kantor Camat Teluk Mutiara, Kalabahi Kota.
Menariknya, Ati mengungkapkan bahwa Festival Tenun Ikat di Ternate Alor Barat Laut itu akan diluncurkan pula satu karya besar para penenun setempat yakni tenunan bendera merah putih dari bahan pewarna alami sepanjang 100 meter. Bendera Merah Putih dari kain tenun ikat ini, jelas Ati, akan didaftarkan ke Museum Rekor Indonesia (MURI) di Jakarta.
Selanjutnya, pada 15 Juni berlangsung Festival Dugong di Pantai Mali, Kelurahan Kabola, Kecamatan Kabola. Pada 15 Juni juga, sambung Ati, ada Festival Paralayang di Sebanjar, Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut.
Festival Paralayang dengan lokasi take off di Bukit Afuiafeng Alor Besar ini menyuguhkan panorama alam bahari dan gugusan pulau-pulau nan exotic sehingga diminati atlit-atlit paralayang nasional bahkan internasional. Karena itu, event yang dimotori Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Alor dibawah kepemimpinan Marwiyah Djakra,S.Sos itu, sedang bekerja ekstra merampungkan berbagai sarana dan fasilitas pendukung kejuaraan Paralayang yang diikuti para atlit nasional tersebut.
Sedangkan Festival Olang Mansari, lanjut Ati, aka digelar pada 16 Juni di Fetabang Pulau Pura oleh Jemaat Gereja Elim Dadibira. Festival Olang Mansari uang sudah tahun kedua ini, jelas Ati, dalam bahasa Pura yang artinya Mencari Hidup.
“Jadi bagaimana budaya orang Pulau Pura dalam mencari (nafkah) hidup sesuai kondisi alam yang ada, baik darat, laut maupun udara. Darat itu bagaimana mereka mengolah hasil bumi pada pulau berbatu cadas itu. membuat kerajinan seperti anyaman dari daun pohon lontar, anyaman bambu, mengolah jagung menjadi jagung pipil, beras jagung, dan jagung bunga. Di laut, orang Pura menyelam bubu untuk menangkap ikan, mencari meting (menyuluh), tembak ikan, dan mengambil marang. Sedangkan istilah di udara itu untuk yang memanjat pohon lontar untuk mengambil nira atau tuak, lalu dimasak dan disuling menjadi sopi (minuman beralkohol) dan segala jenis minuman lainnya seperti anggur, ginseng dan sopi kepala,”tutur Ati.
Sementara itu, ajang Expo Alor 2023, demikian Ati, akan dimeriahkan dengan aneka lomba, diantaranya lomba tarian lego-lego, lomba memanah tradisional yang melibatkan anak-anak usia muda. Alasan melibatkan anak-anak usia muda, karena Ati menilai bahwa saat ini tarian lego-lego hanya orang-orang tua saja yang tahu, termasuk syair pantun-pantun yang syarat makna.
Maka melalui moment Expo Alor, Ati berpendapat dijadikan pula sebagai ajang promosi budaya dan promosi ekonomi kreatif. Apalagi Tema Visit Alor 2023 ini yakni “Maju dan Berkarya”. Persiapan-persiapan yang dilakukan panitia untuk semua event dalam Visit Alor 2023, kata Ati, sudah sesuai time schedule (jadwal) yang disepakati.
Menurutnya, Stand-stand Expo Alor yang akan diisi oleh 18 kecamatan se Kabupaten Alor dan sejumlah Organsasi Perangkat Daerah, maupun tenda-tenda untuk UKM (Usaha Kecil dan Menangah) telah siap.
“Sedangkan upacara seremonial Visit Alor 2023 itu telah kami siapkan, sudah berkoordinasi semua, baik administrasi maupun teknis lapangan. Pihak-pihak ketiga seperti penyedia jasa maupun sanggar-sanggar, kelompok-kelompok seni dari masyarakat, sekolah-sekolah dan anak-anak muda kami libatkan semua,”tandas mantan Kabag Tatapem Setda Alor ini.
Lebih lanjut Ati menjelaskan bahwa dari sisi ekonomi juga sangat berdampak positif bagi masyarakat. Ati mengaku tidak anti kritik, ketika ada pihak tertentu yang melihat Expo Alor dan berbagai event lainnya sebagai ajang yang hanya menghamburkan uang.
“Kita harus pahami bahwa apa yang kami buat ini, uangnya lari ke masyarakat. Contohnya saat kami buat stand-stand Expo Alor itu menggunakan tenaga dari kelompok masyarakat dengan memanfaatkan hasil kebunnya seperti bambu. Kalau mau harap gampang kita beli tenda di Jawa, tetapi apa akibatnya, uang keluar dan masyarakat kita tidak nikmati. Jadi ada yang bilang buang-buang uang itu betul, tetapi buangnya ke masyarakat. Mindset kita harus demikian,”tegas Ati.
Terkait kebijakan menggabugkan semua festival dalam Visit Alor, jebolan APDN ini menekankan bahwa pertimbangan Pemkab Alor agar para tamu atau wisatawan yang datang ke daerah ini saat moment Visit Alor, dapat menikmati sekian banyak festival sehigga menghemat biaya.
“Datang sekali, tetapi bisa menikmati berbagai suguhan atraksi pada sejumah festival yang dilaksanakn selama sepekan. Karena itu kita ajak semua orang, ayo jangan lewatkan kesemparan Visit Alor 2023 untuk menikmati aneka pesona Nusa Kenari,”ajak Ribka Jayati. (ap/linuskia)