Alorpos.com—MANTAN Bupati Alor dua periode, Drs.Amon Djobo,M.A.P., buka suara soal dinamika jelang Pilkada Alor yang hingga kini belum ada pasangan bakal calon yang telah resmi diusung partai politik manapun. Djobo menilai semua bakal calon yang sedang berjuang untuk mendapat restu partai politik dengan total minimal enam kursi di DPRD Kabupaten Alor itu, adalah kader-kader terbaik Alor sehingga tim sukses masing-masing kandidat tidak boleh saling serang dengan fitnah, menghina dan sejenisnya di media sosial.
“Yang mau maju di Pilkada Alor Tahun 2024 ini kan kita punya kader semua. Mereka kader-kader terbaik Alor. Maka saya minta agar antar tim sukses semua bakal calon bupati dan wakil bupati Alor yang ada saat ini agar jangan baku fitnah, jangan baku hina, jangan baku ejek. Karena ini kita mau pilih pimpinan daerah. Kita pilih manusia yang punya kualitas, punya kredibilitas, integritas, dan ketokohan untuk pimpin ini Kabupaten Alor kedepan,”tegas Djobo kepada media ini di kediamannya, kawasam Aikoli, Kelurahan Welai Barat, Kamis (11/7/2024).
Ia mengajak para tim sukses dan relawan agar silahkan bekerja sesuai porsi masing-masing, untuk merebut hati rakyat dalam menentukan pilihan saat Pilkada 27 November 2024 nanti.
Djobo mempersilahkan para tim sukses dan relawan untuk mensosialisasikan gagasan, ide maupun visi misi dan program kegiatan dari bakal calon masing-masing supaya diketahui masyarakat, dan kelak akan menentukan pilihannya.
“Jangan lihat asal usul bakal calon, apa agamanya, apa pendidikannya, tidak usah. Kita akhiri sudah semua silang pendapat, pandangan macam-macam, analisa macam-macam. Fokus saja pada kandidat masing-masing, apa yang mau dibuat jika terpilih,”saran Djobo.
Menurutnya, kalau masing-masing tim sukses saling serang melalui media sosial, akan merusak demokrasi.
“Saya saat ini sebagai politisi Partai Amanat Nasional (PAN), yang dipercayakan sebagai salah satu penasihat DPW PAN Propinsi NTT. Maka nanti DPP PAN merekomendasikan siapa (bakal calon) yang akan diusung PAN, tentu saya akan kampanye buat dia. Itu sudah pasti. Suka tidak suka, senang tidak senang, apapun keputusan partai pasti saya ikuti, dan turun kampanye untuk pasangan calon yang diusung PAN,”jelas mantan Asisten III Setda Kabupaten Alor ini.
Terkait belum adanya pasangan bakal calon bupati-wakil bupati Alor yang telah resmi diusung Parpol sejauh ini, Djobo berpandangan bahwa era ini jauh berbeda dengan era sepuluh tahun lalu, ketika dia dan almarhum Imran Duru,S.Pd.,M.Pd maju dalam Pilkada Alor dan kemudian terpilih dalam dua kali Pilkada.
“Era dulu pendekatan kekeluargaan bagus, pendekatan humanis bisa. Era sekarang ini sudah tidak bisa karena karena elektabilitas, popularitas, nama besar dan ketokohan tidak akan menjamin. Yang menjamin di era sekarang ini adalah isi tas dan isi amplop,”tegas Amon Djobo.
Ia mencontohkan, dulu saksi di TPS itu hanya diberi Rp 100.000 sudah cukup. Keluarga sendiri yang jadi TPS di kampung cukup diberi Rp 50.000. Baru-baru ini di Pemilu Legislatif, ungkap Djobo, ada yang membayar saksi dengan Rp 350.000 hingga Rp 500.000/orang.
“Jadi era ini sudah berubah. Dulu orang masih bisa menghargai keringat orang dan budi baik orang, sekarang semuanya pakai uang. Partai Nasdem dulu, jauh sebelum Pilkada sudah deklarasi dukung kami tanpa mahar, sehingga saya tetap berhutang budi dan berterima kasih kepada Partai Nasdem hingga saat ini,”ujar Djobo.
Ketika disinggung bahwa publik Alor menilai dia condong mendukung Abdul Majid Nampira,SE sebagai bakal calon bupati Alor, dan PAN sudah memberikan rekomendasi kepada Majid Nampira, Amon Djobo menegaskan bahwa belum ada keputusan final dari DPP PAN untuk mendukung siapa-siapa di Pilkada Alor.
“Rekomendasi itu bisa dikasih ke satu dua orang, tetapi tunggu SK (Surat Keputusan), karena nanti yang akan mendaftar ke KPU tidak pakai rekomendasi, tetapi SK DPP Partai Politik,”tandas pencetus tagline Alor Bumi Persaudaraan, Tanah Terjanji, Surga Di Timur Matahari ini.
Ia menilai pasangan yang sudah mengantongi rekomendasi pun sejauh ini belum ada yang berani deklarasi, sehingga masyarakat juga merasa Pilkada Alor kali ini sepih-sepih saja.
Namun Djobo memprediksi bahwa akan ada Tiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Alor yang maju di Pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang. Ia tak ingin menyebut nama, tapi ia optimis ada tiga pasangan calon yang akan bersaing ketat.
“Saya lihat dengan gejolak politik di Alor yang sein kiri belok kanan begini, paling tidak hanya ada tiga pasangan calon, tidak bisa empat pasang. Bahkan kalau tiga pasangan calon juga berat, maka bisa saja head to head, sama seperti dulu saya dengan pa Ima (Dr.Imanuel E.Blegur,M.Si).
Sedangkan untuk bakal calon Gubernur NTT, dimana salah satu putra terbaik Alor, Irjen Polisi (purn) Johni Asadoma juga turut bersaing saat ini, Amon Djobo sangat menaruh hormat. Setidaknya, demikian Djobo, muka orang Alor juga terangkat dengan tampilnya Johni Asadoma sebagai salah satu bakal calon Gubernur NTT di Pilkada serentak Tahun 2024 ini.
“Tetapi itu tergantung pada peluang, apakah ada dukungan partai politik atau tidak. Siapa yang akan menjadi wakilnya, lalu kesiapan-kesiapan yang harus diatur secara baik. Tim pendukungnya harus berlapis, mulai dari tim partai politik, tim keluarga, relawan yang solid,”himbau Djobo. (ap/tim)