AKIBAT prosentase pelaksanaan vaksinasi demi mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Alor hingga kini baru mencapai sekitar 29 %, maka wilayah Kabupaten Alor kembali masuk dalam zona Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Hal ini diakui Bupati Alor, Drs.Amon Djobo kepada wartawan, Rabu (27/10/2021) di ruang kerjanya. Jumlah warga yang sudah vaksin, ungkap Djobo, masih rendah itu karena menurutnya Alor wilayah kepulaua sehingga punya tantangan tersendiri. Apalagi, lanjut Djobo, jumlah vaksin yang masuk ke Kabupaten Alor juga masih sangat kurang.
“Jadi prosentase vaksin yang masih rendah itu bukan karena tenaga kesehatan sebagai vaksinator itu terbatas, tetapi karena droping vaksin ini juga terlambat, apalagi daerah kita ini kepualauan. Sehingga walaupun kirta sudah zero kasuspun, karena vaksinasi kita belum berjalan maksimal, maka kita baru mencapai sekitar 27 %,”tandas Djobo.

Menurutnya, dukungan TNI, Polri dan Kejaksaan Negeri Alor dalam melakukan vaksinasi sangat luar biasa. Karena itu, dalam sambutannya di acara Pembukaan Rakor Pamong Praja Kabupaten Alor Tahun 2021, bupati Djobo juga menyampaikan terima kasih kepada Dandim, Kapolres dan Kajari Alor. Orang nomor satu di Nusa Kenari itu berharap, koordinasi-koordinasi antar lembaga tetap dibangun.
Sementara itu, Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas menjawab wartawan usai mengikuti usai mengikuti Pembukaan Rakor Pamong Praja lingkup Pemkab Alor, Rabu (27/10/2021) di Aula Harmoni Isak Ismai, kawasan Aikoli-Welai, mengatakan sejumlah persoalan yang dihadapi terkait vaksinasi di daerah ini. Menurut Agustinus, persoalan vaksinator dan stok vaksin yang harus diatur secara baik agar bisa melayani vaksin Tahap 1 dan Tahap 2.
“Hal ini terus kita komunikasikan, baik dengan Dinas Kesehatan Propinsi NTT, Polda NTT dan Korem 161 Wirasakti Kupang. Karena kami dari TNI-Polri juga ada droping vaksin dari Mabes TNI maupun Mabes Polri. Karena di Kabupaten Alor saat ini vaksinasi baru mencapai sekitar 27 atau 28 persen,”ungkap Kapolres. .

Terkait penolakan warga pada sejumlah wilayah yang hendak divaksin, seperti di Kecamatan Mataru, Agustinus menegaskan bahwa TNI-Polri selalu siap untuk membantu, Kapolres juga menambahkan bahwa para kepala desa juga merupahkan unsur pemerintah sehingga harus terlibat aktif dalam mensukseskan program vaksinasi. Jangan sampai, malah perangkat desa belum divaksin.
Hal senada dikemukakan Dandim 1622 Alor, Letkol (Inf) Supyan Munawar,S.Ag. Menurut Supyan, anggota TNI dari Kodim 1622 Alor selalu siap membantu mensukseskan pelaksanaan vaksin di Kabupaten Alor.
“Kami dari Kodim selalu berkoordinasi dengan kepolisian Babinsa dan Babinkamtibmas selalu berada di tengah masyarakat untuk membantu pelaksanaan vaksinasi,”tandas Supyan, sembari menghimbau masyarakat agar jangan takut divaksin karena aman dan sangat bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, Dr.Farida Suryani dalam sebuah perbincangan dengan alorpos.com belum lama ini mengatakan, nakes dan faksinator kesulitan melaku vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas Taman Mataru, Kecamatan Mataru, karena penolakan warga setempat. Bahkan, kata Farida, aparat desa juga tidak mau divaksin.Akibatnya prosentase vaksinasi di Mataru itu baru mencapai 00,4 % . Untuk itu Farida mengaku akan berkoordinasi dengsn pihak Kodim 1622 Alor untuk membantu pelaksanaan vaksinasi di wilayah yang prosentasenya masih rendah. (ap/linuskia)