TERHITUNG sejak 21 November 2022, PT.Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, Kantor Fungsional Kokar yang selama ini beralamat di Jalan Raya Jack Djobo, Kokar, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, berpindah ke alamat baru di Jalan Raya Kalabahi-Kokar, RT.002, RW.001, Dusun I, Desa Alor Kecil, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor.
Acara pemindahan ini ditandai dengan peresmian Kantor Fungsional Bank NTT di Desa Alor Kecil oleh Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P., Senin (21/11/2022) pagi. Nampak hadir pula Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Alor, Camat Alor Barat Laut berdama sejumlah Kepala Desa dan masyarakat setempat.
Bupati Amon Djobio dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pihak Bank NTT Cabang Kalabahi dibawah kepemimpinan Vinsensius R.Sulu yang dinilainya selalu melakukan sejumlah terobosan kegiatan dalam pelayanan kepada masyarakat di daerah ini secara baik. Kebijakan pemindahan Kantor Operasional Bank NTT di Kecamatan Alor Barat Laut dari Kokar ke Desa Alor Kecil, menurut Djobo bukan berarti di Kokar itu tidak berkembang, tetapi untuk lebih memperluas jangkauan pelayanan.
“Bank NTT ini milik kita semua. Tadi Kepala Cabang Bank NTT sudah sampaikan bahwa akan membantu usaha perikanan, pertanian dan pariwisata. Tetapi bantuan itu tentu melalui prosedur karena itu bukan pa Vinsen (Vinsen R.Sulu, Pemimpin Bank NTT Cabang Kalabahi) punya uang pribadi,”tandas Djobo.
Karena itu pencetus program Gerakan Membangun Menuju Alor Mandiri (Gemma Mandiri) ini berharap agar camat, kepala desa dan seluruh masyarakat setempat agar menjaga keberadaan Kantor Operasional Bank NTT di Alor Kecil secara baik. Kalau ada kebutuhan untuk pengembangan usaha di bidang perikanan, pariwisata, pertanian dan usaha apa saja boleh megajukan pinjaman kepada Bank NTT. Menurut Djobo, kredit di Bank NTT saat ini diproses secara cepat jika sudah memenuhi syarat, sehingga masyarakat tidak perlu ragu mengajukan pinjaman untuk mengembangkan usaha produktif apa saja.
Setelah mendapat pinjaman, himbau Djobo, maka uang itu benar-benar digunakan secara baik untuk mengembangkan usaha, sehingga keuntungannya dipakai untuk mencicil pegembalian pinjaman. Bupati Djobo berharap agar Bank NTT bisa juga membantu masyarakat untuk pengadaan bibit tanaman, atau pupuk untuk mewujudkan program Alor Kenyang, serta mendukung program Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, yakni Tanam Jagung Panen Sapi. Djobo mencotohkan produksi jagung pipilan (jagung biji) di Kecamatan Pantar Tengah pada musim tanam 2021/2022 sebanyak 483 ton dan sempat dijual ke luar daerah. Diharapkannya, pada musim tanam 2022/2023, Pantar Tengah bisa menghasilkan 500 ton jagung pipilan. Karena itu bupati Djobo berharap agar Kecamatan Alor Barat Laut dan kecamatan lainnya juga dapat meningkatkan produksi jagung pada musim tanam 2022/2023.
Kepada pejabat dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Alor yang hadir, Tuti Serangmo, diharapkan bupati Djobo agar dapat membuat jadwal kegiatan kelompok tani yang ada untuk bekerja sama dengan Bank NTT Cabang Kalabahi, untuk menentukan mana yang layak untuk dibantu. Djobo juga mengingatkan agar jika masyarakat hendak membutuhkan bantuan Bank dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, maka harus melalui prosedur dan sesuai dengan standar-standar sewajarnya.
“Terima kasih kepada Bank NTT yang sudah membantu pemerintah daerah (Kabupaten Alor) untuk mendukung program Alor Kenyang, Sehat dan Pintar. Kiranya di sisa waktu sebelum mengakhiri masa jabatan (masa jabatan bupati) ini, terget capaian kita tidak hanya sekedar angka, tetapi harus nyata, riil dan bermanafaat untuk kepentingan masyarakat,”tegas Djobo.
Setelah itu Bupati Alor, Drs.Amon Djobo meresmikan Kantor Oprasional Bank NTT di Alor Kecil, ditandai dengan pengguntingan pita dan peninjauan ruangan.
Sementara itu, Pemimpin Bank NTT Cabang Kalabahi, Vinsensius R.Sulu mengatakan bahwa rencananya, pada Tahun 2023 nanti, Kantor Operasional Bank NTT di Alor Kecil itu harus naik status menjadi Kantor Cabang Pembantu, sehingga dia membutuhkan dukungan semua pihak terkait. Ketika ditanya bupati Djobo bahwa apa syaratnya agar menjadi Kantor Cabang Pembantu, Vinsen menerangkan bahwa syarat utamanya adalah kondisi ekonomi. Kalau tidak ada halangan, demikian Vinsen, maka pada Tahun 2024 Semester II, Bank NTT sudah menjadi bank devisa.
“Ini tanggungjawab kita bersama untuk mengkonversi setiap potensi ekonomi menjadi valuta asing (Valas). Itu bukan berarti rupiah tidak dipakai, tetapi ketika kita berdagang dengan negara Timor Leste maka rupiah kita konversikan ke dolar,”jelas Vinsen.
Alasan Vinsen memindahkan Kantor Operasional Bank NTT di Kokar ke Alor Kecil karena dari sisi geografis dapat menjangkau pelayanan lebih luas. Bahkan Vinsen mengakui bahwa hitunganya, Desa Alor Kecil paling lama dalam rentang waktu 15-20 tahun ke depan, akan menjadi kota antara di sisi barat Kalabahi.
“Karena itu kami harus rebut posisi ini. Kita tidak pungkiri bahwa teman-teman bank lain, lembaga keuangan lain sudah datang. Kami Bank NTT harus ambil peran juga, sebagai bank milik bapak mama sendiri. Itu tidak berarti di Kokar tidak bagus,”tandas Vinsen.
Hitungannya begini, jelas Vinsen, sendainya Kantor Operasional Bank NTT itu tetap berada di Kokar, maka akan sangat sulit untuk membagi perhatian ke arah Pulau Pantar, Pura dan pulau-pulau sekitarnya, maupun rentang kendali ke Kantor Cabang Bank NTT di Kalabahi.
“Maka kita tarik ke sini (Alor Kecil), agar pandangannya bisa lebih luas, rangkulannya lebih erat. Karena itu saya mohon dukungan dari kita semua, terutama bapak/mama yang petani dan nelayan, jangan pernah berkecil hati karena merasa cuma petani, cuma nelayan,”ujar Vinsen memotivasi.
Menurut Vinsen, petani dan nelayan itu sama dengan profesi lainnya, bahkan lebih mulia karena petani atau nelayan menjadi kepala di kebun atau di perahunya masing-masing saat menjalankan usaha. Kebun dan perahu atau kapal, sambung Vinsen, adalah kantornya para petani dan nelayan, sehingga dia berpesan agar mejaga dan merawat kantor itu secara baik.
“Yang bertani, tolong menjadi petani yang baik. Jangan bilang petani, tetapi datang ke kantor (kebun) jam sembilan, mau buat apa, panas sudah mulai terik. Orang belum pulang, kita sudah pulang, mau jadi apa itu. Demikian pula nelayan. Kalau mau jadi nelayan, jadi nelayan yang baik. Segera sulam jala yang robek. Selalu siapkan umpan dan kail yang baik. Jangan sampai mau pergi melaut, masih cari umpan dimana,”tegas Vinsen.
Pada kegiatan itu, Bupati Amon Djobo dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah yang hadir, didaulat menyerahkan pinjaman kepada tiga perwakilan penerima Kredit Mikro Merdeka Bank NTT, yakni Yosafat Kamaleng, Hendrawati Djawa dan Adriana Mabi. Selain itu juga ada pembagian doorprize dari Bank NTT untuk 10 penabung pertama. Dua dari 10 penabung pertama itu, yakni Sofyan Samani dan Abu Abdulrahman menerima doorpize dalam acara tersebut. (ap/linuskia)