BUPATI Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P., kepada wartawan kemarin mengatakan bahwa Puskesmas Pembantu (Pustu) Mali di Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur akhirnya naik status menjadi Puskesmas. Bupati Djobo mengakui bahwa hal ini melalui perjuangan panjang baik oleh masyarakat dan berbagai pihak di wilayah yang merupakan pintu masuk ke daerah ini melalui Bandara Mali.
“Ini perjuangan panjang karena selalu disuarakan masyarakat dan diperjuangkan pemerintah melalui Dinas Kesehatan sejak lama, dan akhrnya di masa Kepala Dinas Kesehatan dr.Ida Aryani saat ini yang luar biasa, sehingga Pustu Mali naik status menjadi Puskesmas. Saya bangga mendengar kabar ini, karena masyarakat akan mendapat pelayanan kesehatan semakin maksimal,”kata bupati Alor dua periode ini.
Catatan alorpos.com, aspirasi masyarakat Kecamatan Kabola sudah sejak lama agar Pustu Mali menjadi Puskesmas. Aspirasi masyarakat inipun selalu disuarakan Anggota DPRD Kabupaten Alor, Deni Padabang,A.Md.T., pada setiap kali sidang pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saban tahun. Karena itu wajar kalau Deni Padabang juga turut senang ketika mendengar kabar bahwa Pustu Mali segera naik status menjadi Puskesmas Mali. Hal itu sebagaimana ungkapan Deni Padabang melalui media sosialnya (facebook) pada Jumad (13/1/2023) lalu.
“Hari ini saya mendapat informasi dari Kadis Kesehatan Kab.Alor (dr.Farida Aryani) bahwa Puskesmas Mali telah mendapat no register (Nomor Register) dari Kemenkes (Kementrian Kesehatan) sebagai Puskesmas baru. Proses yang panjang dan hari ini saya mendapat informasi, saya sangat senang serta bersyukur kepada Tuhan atas semua proses hingga hari ini,”demikian antara lain tulisan di dinding facebook Deni Padabang yang dikutip media ini.
Masih pada tulisannya di facebook, Sekretaris DPC Partai Nasdem Kabupaten Alor ini mengaku bahwa, pada Tahun 2014 sejak dilantik menjadi Anggota DPRD Kabupaten Alor, melalui Rapat Kerja maupun Rapat Paripurna DPRD, dia selalu mendorong peningkatan Pustu Mali menjadi Puskesmas. Tidak mendapat respon berulang ulang dari pemerintah bahwa belum layak menjadi Puskesmas, namun kata Deni Padabang, dalam Pemandangan Fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Alor, dia menyampaikan bahwa alasan peningkatan Pustu Mali menjadi Puskesmas adalah untuk mendukung Parawisata dan emergency Bandara Mali.
Menurut Deny Padabang, kedua alasan itu diterima pemerintah daerah melaui Bupati Alor, Amon Djobo saat Rapat Paripurna DPRD Alor, dan mulai saat itu diakomodir dana sebesar Rp 1,5 Milyar untuk pembangunan fisik baik kantor maupun rumah medis. Melaui Rapat Paripurna, Rapat Kerja Komisi maupun sidang lainnya, ujar Deny, dirinya selalu mendorong proses peningkatan Pustu Mali menjadi Puskesmas hingga kemarin Sidang APBD murni Tahun 2023.
“Untuk itu melalui media ini, saya menyampaikan terimah kasih kepada Bapak Bupati Alor Drs. Amon Djobo dan Wakil Bupati Alor Imran Duru, S.Pd, Kadis Kesehatan Kabupaten Alor, serta jajajannya, teman Anggota DPRD Kabupaten Alor, Kepala Pustu Mali dan semua staf, Kepala Puskesmas Mebung dan semua staf dan bpk Camat Kabola dan semua staf, Lurah kabola dan semua staf serta masyarakat pendukung di Kelurahan Kabola khususnya, serta Kecamatan Kabola umumnya, yang telah mendukung proses peningkatan Pustu Mali menjadi Puskesmas. Proses ini belum berakhir. Masih ada satu tahapan, yaitu akreditasi. Untuk itu saya mengajak semua pihak khususnya masyarakat Kabola untuk sama sama kita bergotong royong hingga tuntas. Maheyaha, Lahatala Ukarang,”tutup Padabang dalam bahasa Kabola. (ap/linuskia