60 % Serapan Dana Covid Didominasi Operasional

author
3 minutes, 21 seconds Read

REFOCUSING anggaran dari Pemerintah Kabupaten Alor untuk membiayai percepatanan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Alor pada Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 15,8 Milyar. Dari total tersebut, progress penyerapannya hingga awal Otober 2020 mencapai 60 % atau sekitar Rp 9 Milyar lebih.

Hal itu diungkapkan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Alor, Dony M.Mooy,S.Pd kepada pers, Jumad (9/10/2020)  setelah pihaknya melakukan rapat kerja dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Alor sehari sebelumnya.

Menurut mantan Ketua Cabang GMKI Kalabahi ini, bahwa penyerapan dana Covid yang sudah mencapai Rp 9 Milyar lebih itu lebih banyak (didominasi) untuk biaya operasional. Mengenai pasien terpapar Covid-19 di Kabupaten Alor, Dony mengatakan bahwa sesuai informasi dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Alor, bahwa satu pasien positif Covid berinsial GB sudah dinyatakan sembuh karena hasil Swab ketiga sudah negatif.

Saat rapat kerja dengan Satgas dimaksud, kata Dony, belum ada rilis dari Satgas Covid-19 Propinsi NTT, yang dikeluarkan pada Kamis (8/10/2020) malam bahwa terdapat penambahan 10 kasus baru positif Covid-19 di Kabupaten Alor dari klaster Denpasar. Belakangan diketahui bahwa 10 orang yang dinyatakan positife Covid-19 berdasarkan hasil Swab di RSUD Prof.W.Z.Johannes Kupang itu adalam anggota Kodim 1622-Alor yang barus selesai pendidikan di Denpasar-Bali. Ke sepuluh tentara tersebut, kemudian menjalani karantina mandiri di Makodim 1622 Alor.

Karena itu Doni berharap agar Satgas Covid-19 Kabupaten Alor dan stake holder terkait tetap memberikan bantuan dan perhatian serius selama 10 orang positif Civid-19 ini menjalani perawatan hingga proses pemeriksaan swab lebih lanjut.

Mengenai riwayat 10 orang yang dinyatakan positif Covid-19 dari Klaster Denpasar-Bali itu, Juru Bicara Satgas Percepatanan Penanganan Covid-19 Kabupaten Alor, Fredrik I.Lahal,SH menjelaskan, bahwa  mereka Anggota Kodim 1622 Alor yang baru selesai mengikuti pendidikan di Bali. Meski hasil swab 10 orang anggota TNI di Kodim 1622 Alor itu positif, kata Lahal, tetapi mereka masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) karena semuanya kelihatan sehat-sehat saja. Ditanya apakah selama menunggu hasil swab tersebut,  46 Anggota Kodim 1622 Alor itu menjalani karantina mandiri, mantan Camat Teluk Mutiara ini membenarkannya. Dia menegaskan bahwa selama menunggu hasil swab yang dikirim ke Kupang kurang lebih seminggu sebelum Pembukaan Expo Alor pada 28 September 2020 itu, mereka menjalani karantina di Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 1622 Alor, kawasan Padang Tekukur-Kalabahi.

“Sesuai koordinasi kami dengan pa Dandim 1622 Alor, maka 46 anggota yang menjalani test Swab setelah salah satu teman mereka dinyatakan positif Covid, semuanya menjalani karantina mandiri. Mereka tidak melakukan kontak apapun dengan anggota Kodim 1622 Alor yang lainnya. Anggota yang pertama dinyatakan positif Covid setelah operasi usus, berdasarkan hasil Swab kedua dinyatakan negative dan sudah kembali bertugas seperti biasa,”papar Lahal.

Lebih jauh Lahal mengantisipasi dugaan oknum tertentu dengan menegaskan bahwa 46 anggota Kodim 1622 Alor yang menjalani swab sebelum Expo Alor itu, tidak dilibatkan dalam kegiatan pengamanan selama Expo Alor XIV berlangsung empat hari, pada 28 September-1 Otober 2020 lalu. Setelah 10 orang dinyatakan positif Covid berdasarakan hasil swab, lanjut Lahal, maka mereka wajib dikarantina.

Mengenai lokasi karantina, mantan Camat Alor Barat Laut ini mengatakan, bahwa semestinya 10 anggota Kodim 1622 Alor ini, menjalani karantina di rumah karantina milik Pemkab Alor, yakni di bekas Kantor Bank NTT Cabang Kalabahi, tetapi karena kapasitas rumah karantina itu tidak bisa menampung, maka 10 orang tentara itu menjalani karantina di Makodim 1622 Alor.

“Kalau satu dua orang pasien, kita bisa tamping di rumah karantina milik Pemkab Alor. Tetapi karena sampai 10 orang, maka sementara ini mereka dikarantikan di Makodim 1622 Alor, sambil teman-teman dari Dinas Kesehatan melakukan pendampingan, sekaligus ada bantuan-bantuan vitamin dan sebagainya, kami sedang koordinasikan sejak siang ini. Merak OTG, artinya tidak sakit sehingga tidak bisa karantina ke rumah sakit,”tegas Lahal.

Terkait tracking terhadap 10 pasien positif Covid tersebut, Lahal mengatakan tidak dilakukan lagi karena selama ini mereka dikarantina sejak satu temannya dinyatakan positive sehingga tidak melakukan kontak langsung dengan siapapun. Karena itu dia menghimbau masyarakat untuk tidak usah panic, apalagi mau kaitkan dengan Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII.

Menurut Lahal, sepuluh pasien positif Covid-19 ini menjalani pengambilan sampel swab kedua pada Rabu (14/10/2020) lalu untuk dikirim ke Kupang. Karena itu, lanjut Lahal, bahwa sebagaimana himbau Dandim 1622 Alor, Letkol (Inf) Supyan Munawar,S.Ag, agar masyarakat Kabupaten Alor tidak usah panik, dan tetap mejalani protokol kesehatan secara baik dalam aktivitas sehari-hari. (ap/tim)

Similar Posts